Munir, sosok environmentalist

Pagi ini saya dikabari oleh seorang kawan, mengingatkan kembali agar para kelompok pro demokrasi dan HAM turun ke jalan untuk memperingati 2 tahun hari pembela HAM di Indonesia. Rekaman peristiwa 2 tahun kepergian Munir memang masih menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, selain hanya bisa menyeret pelaku operasionalnya saja dan ketidakmauan negara untuk menyeret aktor intelektual pembunuh Munir, semakin memperjelas buramnya potret penegakan HAM di Indonesia, serta tidak adanya jaminan perlindungan dari negara terhadap para aktifis yang kencang menyuarakan HAM di Indonesia.

Siapa yang tak kenal sosok Munir, sosok yang cukup berani untuk menjadikan dirinya sebagai tameng dari suara-suara para korban yang sekian lama dibungkam oleh tirani bangsa ini. Kegigihannya untuk memperjuangkan persoalan HAM tidak hanya sampai pada persoalan-persoalan yang menyangkut hak sosial dan politik, tetapi juga yang menyangkut hak ekonomi, sosial dan budaya. Munir memberikan kontrbusi yang besar bagi kemajuan terhadap penegakan hak atas lingkungan sebagai hak asasi manusia yang beberapa tahun belakangan ini disuarakan oleh organisasi gerakan lingkungan hidup seperti WALHI.

Jika selama ini, seakan ada pemisahan antara gerakan lingkungan dengan gerakan demokrasi dan HAM, maka sosok Munir dengan gayanya yang khas menyampaikan dalam sebuah diskusi, bahwa persoalan lingkungan hidup hari ini, dan eksploitasi sumber daya alam, sudah merupakan bagian dari pelanggaran terhadap hak asasi manusia. negara dan corporasi sebagai aktornya, harus dituntut untuk bertanggung-jawab terhadap kejahatan lingkungan dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah dilakukan.

Sosok Munir bukan hanya membela para korban pelanggaran HAM, tetapi dia juga sosok yang bersama-sama dengan WALHI, membela berbagai kasus pelanggaran terhadap kejahatan lingkungan yang terjadi di berbagai daerah. "Gerakan lingkungan memang butuh icon untuk bisa menyuarakan persoalan kejahatan lingkungan dan HAM lebih nyaring lagi", katanya suatu kali.

Jika kita bicara, siapa sosok enviromentalist yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup. maka cak Munir merupakan salah satu sosok environmentalist sejati, yang rela menjadi martir bagi perjuangan terhadap penegakan hak atas lingkungan hidup di Indonesia. Mewujudkan cita-cita keadilan ekologi bagi seluruh rakyat terutama rakyat yang selama ini termarginalkan oleh sistem pembangunan bangsa ini.

Munir memang telah pergi 2 tahun yang lalu, tapi keberaniannya akan terus diingat dan diteruskan oleh para aktifis lingkungan dan HAM dimanapun dia berada. jika Munir selama ini hanya dikenal sebagai human right defender, hari ini sudah seharusnya gerakan lingkungan hidup juga mengenal Almarhum sebagai sosok environment right defender.


jakarta, 4 September 2006


khalisah khalid


0 comments: