Marsinah - Puisi Linda Christanty

Aku tidak tahu bagaimana menari dan memainkan gitar dengan benar
Jari-jariku ini terasa kasar karena bekerja
Dan lagu yang kudengar adalah perintah dan bising mesin setiap hari
Tak bisa mengiringi aku menari

Aku tidak sendirian tapi kami tak boleh bicara
Tentang upah yang rendah, kontrakan yang pengap
Dan mengapa kami tak pernah bisa membeli
Baju atau sepatu yang kami buat sendiri

Kami tak boleh menjadi teman
meski bersama-sama setiap hari
Suatu hari kami mulai bicara dan berteman
Dan aku benar-benar tidak sendirian

Kami menamai hari baru yang tak ada dalam kalender: pemogokan
Hari itu juga beberapa temanku tak pulang kerumah,
Orang-orang berseragam membawa mereka pergi
Aku mencari mereka dan akhirnya tak pernah pulang

Tapi jangan mengenang hari ini dengan sedih
Nyanyikan lagu gembira berirama cepat
Dan mengajak semua orang menari
Biar keringat kita yang menetes hari ini
Terbit dari rasa kebebasan
Karena keringat kita setiap hari mengalir dipabrik-pabrik
Dalam perintah dan bising mesin

jakarta, 6 mei 2010
diminta dengan sangat cepat oleh Wilson dan John Tobing


sumber : indoprogress.blogspot.com

2 comments:

L. Requiem said...

"aku menari diatas buncitnya perut pejabat. dimandikan cahaya mentari yang meleburkan tubuhku untuk penuhi banyak perut. gerobak reyot yang kudorong kuharap masih bisa bertahan, jika tidak anakku tak makan hari ini."
salam kenal. hehehe...

khalisah khalid said...

terima kasih telah berkunjung kesini, salam kenal juga...
karena hidup begitu indah, dan jiwa-jiwa bebas mencari jalannya:-D