Andrea,
Dia meninggalkan aku disini
Laki-laki yang selalu kutemani hari-harinya
Dimasa-masa sulitnya
Harusnya cincin tunangan itu
Dia kenakan di jemari ini
Untuk mengikat janji
Yang pernah kami ucapkan bersama
Menyatakan keberadaan hidup kami
Untuk orang-orang yang tertindas
Tapi apa lacur, dia mengkhianati dirinya sendiri
Juga dengan atas nama Tuhan
Andrea,
Kau tahu, ketika pertama kali
Kami bertemu
Aku yakin sekali
Pertemuan kami adalah
Peraduan jannah yang kelak akan menyatukan kami
Tapi andrea,
Dia meninggalkanku disini
Padahal sepekan yang lalu
Dia berjanji akan
Mengikatkan hatinya
Lewat cincin manis
Yang akan disematkan dijemari ini
Andrea,
Katamu, Tuhan akan menemani aku disini
Menjagaku disetiap langkah kakiku
Tapi Tuhan juga membiarkan aku sendiri disini
Dan rasanya tak pernah mau mendengar
Permohonanku di rumah suci-Nya sekalipun
Aku tahu, Tuhan tak tidur
Tapi kenapa dia membiarkan aku terbenam disini
Hanya ditemani segelas bir dan sebatang rokok
Andrea,
Aku selalu berusaha melewati hari-hariku
Bersama orang-orang yang susah
Seperti banyak Nabi memberi contoh
Dalam kehidupannya
Tapi kenapa Tuhan tidak memberi
Sedikit saja karunia-Nya,
Agar aku bisa hidup bersama dengan laki-laki
Yang kucintai
Atau apakah menurut Tuhan
Aku tidak layak mendapatkan semuanya
Karena aku terlalu pamrih
Dalam berbuat kebaikan
Andrea,
Aku ingin sekali kuat berdiri
Menopang seluruh kehidupanku
Dengan sisa-sisa kekuatan yang kumiliki hari ini
Tapi aku tidak bisa, aku benar-benar tidak bisa
Hidup ini sungguh tidak adil, Andrea
Setidaknya aku merasakan itu
Disini
Diantara doa-doaku yang tak pernah terjawab
Diantara embun pagi yang hilang dihapus matahari
Diantara ombak yang menyapu pasir
Diantara sejuta kegamangan
Yang selalu saja
Membuat aku terpuruk
(banda aceh, june 2006)